Banjir hingga kini masih melanda sejumlah daerah di Aceh. Bencana itu menyebabkan satu warga di Aceh Tenggara meninggal dunia.
Beberapa daerah yang masih dilanda banjir sejak beberapa hari lalu adalah Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Tamiang. Berdasarkan data dirilis Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), sejumlah desa di Subulussalam saat ini masih digenangi air.
Banjir di daerah tersebut terjadi sejak Kamis 10 Oktober setelah diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi. Hujan menyebabkan meluapnya sungai Lae Soraya sehingga awalnya merendam tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat.
Bencana itu kemudian meluas ke sejumlah desa di lima kecamatan. Banjir juga menggenangi jalan nasional sehingga akses transportasi di saat terganggu.
“Saat ini air masih menggenangi pemukiman warga dan merendam jalan desa baik kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng dan kecamatan Longkib, serta air masih merendam jalan nasional Subulussalam-Tapaktuan,” kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Sementara di Kecamatan Sultan Daulat, katanya, sudah dapat dilalui kendaraan. Nara menyebutkan, banjir di Kecamatan Simpang Kiri saat sudah surut.
Selain di Subulussalam, banjir juga menggenangi 82 desa di 13 kecamatan di Aceh Tenggara. Banjir di sana terjadi sejak Rabu (9/10) akibat meluapnya sejumlah sungai setelah diguyur hujan deras.
Pada Sabtu (12/10), terjadi longsor di Desa Kati Maju Kecamatan Ketambe dan Desa Bun-Bun Alas Kecamatan Leuser sehingga sempat menghambat lalu lintas. Namun setelah tim gabungan turun tangan, material longsor berhasil dibersihkan.
Banjir di sana juga menyebabkan sejumlah kerusakan terutama pada jembatan, tanggul serta badan jalan. Tim gabungan hingga kini masih berusaha memperbaiki tanggul yang jebol.
“Banjir di Aceh Tenggara menyebabkan satu orang warga Tanjung Aman, Kecamatan Darul Hasanah atas nama Redi (28) meninggal dunia,” ujarnya.
Sementara di Aceh Selatan, banjir juga masih menggenangi pemukiman penduduk. Namun akses jalan nasional saat ini sudah dapat dilewati kembali.
“Air sudah surut jalan nasional kembali normal. Untuk pemukiman warga air masih tergenang,” kata Kalak BPBD Aceh Selatan Zainal saat dimintai konfirmasi terpisah.