Pergeseran tanah menyebabkan kerusakan di RT 02 RW 07, Blok Pon, Desa Beber, Kecamatan Beber. Beberapa rumah mengalami retak, dan lahan warga menjadi amblas. Dengan kondisi ini membuat warga yang terdampak merasa cemas.

Pergeseran tanah menyebabkan kerusakan di RT 02 RW 07, Blok Pon, Desa Beber, Kecamatan Beber. Beberapa rumah mengalami retak, dan lahan warga menjadi amblas. Dengan kondisi ini membuat warga yang terdampak merasa cemas.

Maemunah, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa kondisi tanah sebelumnya stabil, meskipun hujan deras kerap melanda. “Dulu rumah masih bilik, tapi aman. Sekarang setelah dibangun lebih bagus, malah retak-retak,” katanya pada Kamis (17/10/2024).

Ia merasa heran akan kejadian semacam ini, pasalnya selama puluhan tahun kejadian semacam ini tidak pernah terjadi. Apalagi menimpa rumah yang selama ini ditinggalinya.

“Ada dinding retak dan bak mandi sering bocor. Dulu bak seadanya nggak masalah, sekarang malah bocor terus,” jelas Maemunah.

Ia juga menambahkan bahwa sumur yang selama ini tidak pernah kering meski musim kemarau. Namun kini sumur di beberapa rumah warga mulai mengering tanpa sebab yang pasti.

Maemunah mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada RT, RW, dan Bhabinkamtibmas yang sempat datang mengecek. Namun, hingga kini belum ada solusi pasti yang diberikan.

“Kami berharap ada tindakan, seperti pengurukan. Kalau malam, jalanan di sekitar situ bikin khawatir, takut jatuh,” ujarnya.

Warga lain, Andi menyampaikan kejadian terjadi secara tiba-tiba pada Kamis (17/10) pagi. Tanpa diduga, pekarangan rumah miliknya harus amblas tanpa diketahui penyebab pastinya.

“Pekarangan saya amblas sekitar 3 meter, itu terjadi tiba-tiba dan untung aja enggak ada orang,” kata Andi.

Ia khawatir kerusakan ini akan semakin parah jika tidak segera diatasi. “Katanya mau ada pengurukan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Beber, Momon menyatakan pihaknya sedang melakukan kajian terkait fenomena tersebut bersama pihak-pihak terkait. Pasalnya, fenomena tanah amblas tersebut baru pertama kali terjadi selama ia menjabat sebagai kuwu atau kepala desa.

“Kami masih menunggu hasil analisis sebelum mengambil tindakan. Saya sudah koordinasi dengan camat dan pihak terkait. Karena tanahnya turun ke bawah, butuh solusi yang tepat,” jelasnya.

Menurut Momon, sejauh ini ada tiga rumah yang dilaporkan mengalami keretakan dan amblas. “Kami harus pastikan dulu dengan tim ahli, supaya solusi yang diambil benar-benar efektif dan tidak menimbulkan masalah baru,” pungkasnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *