Flores Timur – Sebanyak 11.445 orang dari berbagai desa terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Mirisnya, sebanyak 650 warga di antaranya terserang berbagai penyakit, termasuk mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
“Ispa (117), hipertensi (78), dispepsia (38), faringitis (31), vulnus (30), myalgia (28), gastritis (26), chepalgia (22), dermatitis (18), osteoarthritis (15), arthralgia (14) common cold (14), konstipasi (12) gingivitis (8), diare (8), low back pain (7), bronkitis (6), suspeck TB Paru (1), penyakit lainnya (116), total 650,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur, Hery Lamawuran, kepada detikBali, Minggu (10/11/2024).
Hery menjelaskan belasan ribu warga mengungsi ke posko-posko yang disediakan pemerintah, rumah warga, dan ke berbagai wilayah yang jauh dari radius Gunung Lewotobi Laki-laki. “Jumlah pengungsi 11.445, 625 bayi/balita, 20 disabilitas, 48 ibu hamil, 124 ibu menyusui, dan 1.143 lansia,” ungkap Hery.
Hery mengatakan, jumah pengungsi tersebar di beberapa kecamatan di Flores Timur hingga Sikka. Rinciannya, Kecamatan Titehena (5.838), Kecamatan Wulanggitang (1.263), Kecamatan Larantuka (296), Kabupaten Sikka (3.564), Kecamatan Ile Bura (127), Kecamatan Ile Mandiri dan Lewolema (43), Kecamatan Demon Pagong (302), dan Kecamatan Adonara (12).
Sebagai informasi, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus malam tadi, Sabtu (9/11/2024). Pos Pemantau Gunung Api (PGA) merilis terjadi letusan dengan ketinggian kolom abu 4-6 kilometer yang dipantau pukul 18.00-24.00 Wita.
“Tremor letusan menerus terekam dengan amplitudo 47,3 milimeter (mm), dominan 47,3 milimeter serta aliran lava ke arah timur laut sejauh 4.340 meter dari pusat erupsi,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Albertus Galih Prasida Kastawa, dalam keterangannya.