togoenlutte.org,~JAKARTA,   Keanekaragaman pohon di hutan terbukti memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan. Hutan merupakan penyerap karbon alami. Riset terbaru di Universitas Freiburg, Jerman, menyebutkan hutan heterogen bisa menyerap lebih banyak karbon ketimbang hutan yang hanya memiliki satu spesies pohon.

togoenlutte.org,~JAKARTA,   Keanekaragaman pohon di hutan terbukti memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan. Hutan merupakan penyerap karbon alami. Riset terbaru di Universitas Freiburg, Jerman, menyebutkan hutan heterogen bisa menyerap lebih banyak karbon ketimbang hutan yang hanya memiliki satu spesies pohon.

Laporan hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Global Change Biology, Februari 2025. Studi tersebut menyoroti pentingnya menjaga keberagaman spesies pohon di hutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengoptimalkan penyerapan karbon.

Para peneliti menemukan hutan dengan lima spesies pohon memiliki stok karbon lebih tinggi daripada hutan monokultur. Keanekaragaman pohon meningkatkan fungsi ekosistem, termasuk dalam menyerap karbon.

Dampak positif keberagaman pohon tetap stabil meski terjadi cuaca ekstrem yang disebabkan El Nino dan badai. Peneliti kehutanan di Universitas Freiburg yang jadi penulis pertama studi itu, Florian Schnabel menuturkan, menghadapi perubahan iklim, keseimbangan hutan menyerap karbon dalam jangka panjang bergantung stabilitasnya pada gangguan iklim.

”Hutan yang beragam menunjukkan stabilitas ekologi yang lebih baik. Risiko karbon yang tersimpan dilepaskan kembali ke atmosfer dengan konsentrasi lebih rendah daripada hutan monokultur,” ujarnya dilansir dari eurekalert.org, Kamis (27/2/2025).

Schnabel dan rekan peneliti lainnya menganalisis data dari eksperimen keanekaragaman pohon tropis di Panama. Hutan di bekas padang rumput itu terdiri dari 22 plot meliputi satu hingga lima spesies pohon dengan pertumbuhan relatif baik di daerah tropis.

Hutan dengan lima spesies pohon memiliki stok karbon lebih tinggi daripada hutan monokultur. Keanekaragaman pohon meningkatkan fungsi ekosistem, termasuk dalam menyerap karbon.

Tim kemudian meneliti data stok karbon dan fluks (laju pertukaran) yang berbeda, mulai dari karbon di atas tanah hingga karbon dalam serasah daun. Hasilnya, hutan yang ditanam dengan lima spesies pohon memiliki stok karbon jauh lebih tinggi dan fluks karbon lebih besar daripada hutan yang hanya memiliki satu spesies.

Hutan dengan beragam spesies pohon menangkap 57 persen karbon lebih banyak. Bahkan, hal ini mampu bertahan di tengah badai dan kekeringan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan keberagaman jenis pohon tak boleh diabaikan untuk mengoptimalkan fungsi hutan dalam menyerap karbon. Hal ini bisa menjadi acuan dalam proyek penanaman hutan-hutan baru untuk berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.

”Rata-rata penyerapan CO2 (karbon dioksida) tahunan dari hutan yang ditanam adalah 5,7 ton per hektar. Oleh karena itu, diperlukan penanaman pohon yang lebih banyak dan beragam untuk mengimbangi peningkatan emisi,” kata penulis lainnya studi itu, Catherine Potvin.

Restorasi hutan menjadi salah satu jalan dalam menekan dampak perubahan iklim. Upaya ini membutuhkan konsistensi sekaligus pendekatan yang tepat. Tidak hanya berorientasi pada luasan lahan yang ditanami, tetapi juga tidak mengabaikan keanekaragaman jenis pohon karena telah terbukti mampu menyerap karbon lebih banyak.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *