togoenlutte.org, Denpasar : Hutan sangat penting keberadaannya sebagai penghasil oksigen terbesar di dunia. Jika hutan rusak, maka akan berdampak buruk kepada ekosistem lainnya. International Day of Forests atau Hari Hutan Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret di setiap tahunnya. Peringatan ini juga ditetapkan oleh PBB dalam resolusi PBB 67/200 pada tanggal 21 Desember 2012.
Hari Hutan diperingati setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pohon dan hutan bagi kelangsungan hidup, termasuk manusia. Peran hutan sangat penting karena hutan dapat berfungsi untuk mengatur iklim, menjernihkan air dan udara, mitigasi bencana lingkungan dan iklim global. Pada awalnya, Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menetapkan Hari Kehutanan Dunia atau World Forestry Day pada tanggal 21 Maret 1971. Namun, pada tahun 2011, PBB mendeklarasikan bahwa periode tahun 2011 sampai 2020 merupakan Dekade Hutan Internasional.
Peringatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan konservasi hutan, pengelolaan berkelanjutan dan pengembangan hutan dunia. Selanjutnya, PBB melalui Resolusi PBB menetapkan Hari Hutan pada tahun 2012. Langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk melestarikan hutan adalah dengan tidak melakukan penebangan ilegal dan ikut dalam kegiatan penanaman pohon. Setiap orang harus menjaga kelestarian hutan demi keberlangsungan seluruh ekosistem yang ada.
Selain dikenal sebagai paru-paru dunia, hutan juga memiliki peran penting sebagai sumber makanan, khususnya untuk makhluk hidup yang tinggal di sekitar hutan. Tidak hanya sebagai sumber makanan, hutan juga berperan sebagai sumber penghasilan. Contohnya, pohon jati di hutan gugur yang bisa dibentuk menjadi berbagai macam kerajinan furnitur. Peran hutan lainnya adalah sebagai penyedia air bersih yang merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi kehidupan. Segala aktivitas manusia sangat bergantung dengan ketersediaan air bersih, seperti minum, mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika hutan ditebang, maka ketersediaan air bersih akan berkurang. Adapun hubungannya dengan ketersediaan air bersih adalah karena hutan memiliki kemampuan sebagai regulator air. Artinya, hutan mampu mengatur, menunjang proses alami, dan menyediakan air bersih bagi setiap makhluk hidup di dunia.