Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) saat ini semakin fokus dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan Hutan Rakyat sebagai salah satu strategi penting dalam meningkatkan ketahanan bencana di wilayahnya. Hutan rakyat, yang terdiri dari hutan adat, hutan kemasyarakatan, dan hutan desa, memiliki peran vital dalam menjaga ekosistem, mencegah bencana alam, serta mendukung kehidupan masyarakat sekitar.
Salah satu tujuan utama Dishut Kalsel adalah memperkuat peran Hutan Rakyat sebagai benteng alami dalam menghadapi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Dengan pengelolaan yang baik, hutan rakyat dapat berfungsi sebagai buffer alami yang menyerap air hujan, menahan tanah agar tidak longsor, dan menjaga kestabilan lingkungan. Hal ini sangat penting mengingat Kalimantan Selatan termasuk wilayah yang rentan terhadap bencana alam, terutama akibat perubahan iklim dan pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Untuk mencapai hal tersebut, Dishut Kalsel melakukan berbagai program strategis. Pertama, mereka mendorong pemberian izin pengelolaan Hutan Rakyat kepada masyarakat setempat, sehingga masyarakat memiliki legalitas dan motivasi untuk menjaga dan melestarikan hutan mereka. Melalui skema ini, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi dari hasil hutan yang dikelola secara berkelanjutan, tetapi juga turut aktif dalam konservasi dan pemeliharaan lingkungan.
Kedua, Dishut Kalsel juga menggiatkan program rehabilitasi dan restorasi hutan rakyat yang mengalami kerusakan. Mereka melakukan penanaman pohon secara massif, termasuk jenis-jenis tanaman yang memiliki daya serap air tinggi dan kemampuan menahan tanah. Program ini tidak hanya memperkuat struktur ekologis, tetapi juga meningkatkan kapasitas hutan dalam mengurangi risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Selain itu, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat sekitar menjadi bagian penting dalam upaya ini. Dishut Kalsel mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan dan melakukan pengelolaan yang berkelanjutan. Mereka juga melibatkan masyarakat dalam patroli hutan, pengawasan kegiatan ilegal, serta pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan.
Teknologi dan data juga digunakan untuk mendukung pengelolaan Hutan Rakyat. Dishut Kalsel memanfaatkan pemantauan berbasis satelit dan drone untuk memantau kondisi hutan secara real-time, sehingga bisa segera mengambil langkah preventif jika ada indikasi kerusakan atau ancaman bencana.
Dalam kerangka kebijakan nasional dan daerah, penguatan Hutan Rakyat ini diharapkan mampu mengurangi risiko bencana sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pengelolaan yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat, Hutan Rakyat di Kalimantan Selatan dapat menjadi garis pertahanan alami yang kokoh.
Secara keseluruhan, upaya Dishut Kalsel dalam mengoptimalkan Hutan Rakyat sebagai bagian dari strategi ketahanan bencana merupakan langkah tepat dan berkelanjutan. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan teknologi, diharapkan wilayah Kalimantan Selatan tidak hanya aman dari bencana, tetapi juga mampu memberikan manfaat ekonomi dan ekologis jangka panjang bagi masyarakat sekitarnya.