Bupati Sukabumi, H. Safaruddin, menegaskan bahwa upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah atau pihak terkait saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Bupati Sukabumi, H. Safaruddin, menegaskan bahwa upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah atau pihak terkait saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Pernyataan ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, mengingat semakin meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan yang dapat berdampak luas terhadap lingkungan, kesehatan, serta kehidupan masyarakat sekitar.

Safaruddin menuturkan bahwa kebakaran hutan dan lahan telah menjadi masalah yang cukup kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Ia menegaskan bahwa faktor penyebab kebakaran tidak hanya berasal dari alam, seperti panas ekstrem dan kekeringan, tetapi juga dari tindakan manusia, seperti pembukaan lahan secara ilegal, pembakaran sampah, dan praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.

Dalam upaya mengantisipasi kebakaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah melakukan berbagai langkah strategis. Di antaranya adalah meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah rawan kebakaran, melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan pencegahan Karhutla, serta mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan aparat keamanan dan organisasi masyarakat untuk melakukan pemetaan risiko dan kesiapsiagaan darurat apabila terjadi kebakaran.

Safaruddin menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia mengajak seluruh warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan, menjaga kebersihan lingkungan, dan melaporkan jika mengetahui adanya potensi kebakaran. Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan api secara sembarangan, seperti membakar sampah di lahan kosong, harus dihindari karena dapat dengan mudah menyebar dan menyebabkan kebakaran yang luas.

Selain langkah preventif, pemerintah daerah juga menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran, seperti alat pemadam kebakaran, posko siaga, dan jalur akses yang memadai. Pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran secara rutin juga dilakukan agar aparat dan masyarakat siap menghadapi situasi darurat. Dengan demikian, diharapkan jika terjadi kebakaran, penanganan bisa dilakukan secara cepat dan efektif.

Safaruddin menegaskan bahwa keberhasilan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sangat bergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Ia menyatakan bahwa setiap individu harus memahami dampak buruk dari kebakaran, seperti kerusakan ekosistem, hilangnya habitat satwa, serta risiko kesehatan akibat asap yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan lainnya.

Dalam konteks yang lebih luas, upaya pencegahan kebakaran ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung program pembangunan berwawasan lingkungan. Safaruddin menegaskan bahwa menjaga kelestarian hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama, dan keberhasilan upaya ini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, keanekaragaman hayati, serta mitigasi bencana alam.

Secara keseluruhan, Bupati Safaruddin mengajak seluruh elemen masyarakat Sukabumi untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Ia percaya bahwa dengan kerja sama dan kesadaran kolektif, kebakaran hutan dapat diminimalisir dan keberlanjutan lingkungan tetap terjaga demi masa depan yang lebih baik.

https://ijss.pierreonline.uk/

https://ijicc.ui-journals.com/

https://ijdpn.ui-journals.com/

https://ijmdi.ui-journals.com/

https://journal.eajbt.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *