WWF Indonesia, organisasi konservasi lingkungan terkemuka, kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait maraknya kebakaran hutan di Indonesia. Dalam rilis terbaru, WWF menyoroti adanya keterkaitan antara praktik cukong lahan dan penyebab utama kebakaran hutan yang sering terjadi setiap tahun. Menurut mereka, praktik spekulasi lahan dan penguasaan lahan secara tidak bertanggung jawab oleh cukong lahan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran yang merusak ekosistem dan mengancam kehidupan masyarakat sekitar.
**Faktor Cukong Lahan dan Spekulasi**
Cukong lahan, merujuk pada individu atau kelompok yang menguasai lahan dalam jumlah besar dengan tujuan spekulasi dan keuntungan jangka panjang, seringkali melakukan pembebasan lahan secara paksa dan tidak transparan. Mereka membeli lahan dengan harga murah, kemudian memanfaatkan celah hukum untuk menimbun tanah tersebut tanpa pengelolaan yang baik. Akibatnya, lahan tersebut seringkali tidak digunakan secara produktif dan menjadi sumber konflik agraria.
WWF Indonesia menegaskan bahwa praktik ini memperburuk risiko kebakaran hutan. Lahan yang tidak terkelola, terbengkalai, dan sering dibakar secara sengaja atau tidak sengaja untuk membersihkan area yang akan dijual kembali atau dijadikan lahan perkebunan ilegal, menjadi penyumbang utama kebakaran yang meluas.
**Kebakaran Hutan sebagai Dampak Praktik Tidak Bertanggung Jawab**
Kebakaran hutan di Indonesia, terutama di Kalimantan dan Sumatera, seringkali dikaitkan dengan praktik pembukaan lahan secara ilegal maupun konvensional yang dilakukan oleh para cukong lahan. Mereka menggunakan teknik pembakaran lahan sebagai metode murah untuk membersihkan tanah sebelum dijual atau digunakan untuk keperluan perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet.
Selain merusak ekosistem dan mengancam keanekaragaman hayati, praktik ini juga menyebabkan kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan berdampak ekonomi yang besar. WWF menambahkan bahwa kebakaran tersebut sering kali sulit dikendalikan karena dilakukan secara sengaja dan berulang oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.
**Upaya Pencegahan dan Penegakan Hukum**
WWF Indonesia mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik ilegal yang berkaitan dengan cukong lahan dan pembakaran hutan. Mereka juga mendorong penerapan kebijakan yang ketat terhadap spekulasi lahan dan memperkuat program restorasi ekosistem yang rusak akibat kebakaran.
Selain itu, WWF menekankan pentingnya partisipasi masyarakat adat dan petani kecil dalam pengelolaan lahan berkelanjutan. Edukasi mengenai bahaya pembakaran dan manfaat pengelolaan lahan secara ramah lingkungan harus terus digencarkan agar praktik ilegal tidak terus berlanjut.
**Kesimpulan**
Kebakaran hutan di Indonesia bukan hanya masalah cuaca dan iklim, tetapi juga dipicu oleh praktik-praktik tidak bertanggung jawab dari pihak tertentu, termasuk cukong lahan. WWF Indonesia menegaskan bahwa mengatasi masalah ini membutuhkan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pihak swasta, untuk menegakkan keadilan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Organisasi ini berharap, dengan langkah tegas dan kerja sama yang solid, kebakaran hutan bisa diminimalisasi dan ekosistem Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang.