togoenlutte.org, Uiseong: Kebakaran hutan di Korea Selatan (Korsel) sejak Jumat (21/3/2025) menjadi tidak terkendali dan telah menghancurkan Kuil Gounsa. Kuil Gounsa merupakan sebuah kuil Buddha berusia 1.300 tahun di Kabupaten Uiseong, Provinsi Gyeongsang Utara, dikutip dari Anadolu.
Kuil yang dibangun tahun 681 ini habis terbakar, namun Patung Buddha Batu Duduk dari abad ke-9 berhasil dipindahkan. Kebakaran terus menyebar ke utara menuju Kota Andong, ibu kota Gyeongsang, mengancam beberapa situs Warisan Dunia Unesco.
Desa Rakyat Hahoe dan Byeongsan Seowon, sebuah akademi peninggalan Dinasti Joseon, termasuk di antara situs bersejarah yang berisiko terbakar. Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Andong mengeluarkan perintah evakuasi bagi seluruh warga.
Api juga menjalar ke Kabupaten Cheongsong yang bertetangga, sehingga semakin banyak penduduk harus meninggalkan rumah mereka. Dinas Kehutanan Korea meningkatkan peringatan krisis untuk Seoul dari “waspada” menjadi “peringatan”.
Pemerintah menyatakan keadaan darurat nasional karena kebakaran semakin meluas. Pejabat menyebut api semakin sulit dikendalikan akibat angin kencang yang tidak terduga serta kondisi kering ekstrem.
Lebih dari 4 ribu hektare lahan terbakar di Uiseong dalam semalam, sehingga total area terdampak mencapai hampir 12.700 hektare. Pemerintah merencanakan pengerahan 77 helikopter dan 3.154 personel, untuk memadamkan kebakaran yang meluas ke Andong.
Sedikitnya empat orang telah dilaporkan tewas, dengan seluruh korban ditemukan di Sancheong, Gyeongsang Selatan. Ratusan warga telah dievakuasi, jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring dengan meluasnya kebakaran.
Kecepatan angin yang tidak menentu memperburuk situasi, sementara petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang malam. Petugas pemadam kebakaran berusaha mencegah api mencapai lebih banyak situs bersejarah serta permukiman warga.
Pemerintah mendesak masyarakat di wilayah terdampak untuk segera meninggalkan daerah berisiko tinggi dan mengikuti arahan evakuasi. Sumber daya tambahan juga telah dikerahkan guna mempercepat upaya pemadaman.
Para ahli memperingatkan, kondisi cuaca yang masih kering dan berangin dapat memperburuk situasi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan mitigasi terus dilakukan demi mengurangi dampak kebakaran ini.