togoenlutte.org, Jakarta: Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan untuk menurunkan tren kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu disampaikan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam Jambore Karhutla 2025 di Riau, Jumat (25/4/2025).
“Kalau kita belajar dari data, alhamdulillah, puji tuhan, bahwa karhutla secara nasional trennya terus menurun. Ini yang saya pelajari dari tren turun ini terjadi paling tidak ada tiga faktor,” kata Menhut Raja Antoni dalam keterangannya.
Menhut mengatakan hal yang perlu diperhatikan adalah kolaborasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan. Ia menyebut pemerintah bersama TNI dan Polri serta pihak terkait lainnya bergerak mengantisipasi karhutla.
“Pertama kolaborasi dan koordinasi yang baik antara seluruh stakeholder meliputi pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, BMKG, Kehutanan tentunya. Serta seluruh stakeholder, bergerak secara terpimpin dan bersama-sama mengantisipasi kebakaran hutan,” ujarnya.
Faktor lain adalah adanya penegakan hukum yang efektif dari Aparat Penegak Hukum (APH) serta diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat berbagai golongan. Penegakan hukum yang efektif oleh APH, kata dia, apabila terjadi kebakaran hutan di lahan hak guna usaha (HGU) maupun di dalam kawasan hutan maka akan ditegakkan hukum secara tetap.
“Faktor ketiga adalah partisipasi masyarakat. Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat terutama generasi muda, adik-adik pramuka dan lain sebagainya tentu ancaman karhutla ini akan selalu ada,” ucapnya.
Ia berharap dengan adanya Jambore Karhutla maka ketiga hal tersebut menjadi penting untuk dijalani. Jambore Karhutla digelar untuk mengedukasi generasi muda dalam meningkatkan kesadaran bahaya karhutla dan kabut asap.
“Dengan Jambore Karhutla hari ini. Kita berharap tiga hal tadi menjadi hal yang paling penting kita garisbawahi,” katanya.